
Entah berapa kali aku menemuinya, namun entah ke berapa kali pula kutemukan pandangan kebencian itu,.. penuh amarah dengan bola mata yang menyala, memandang lekat-lekat ke arahku, seakan menghujamkan pisau yang tajam ke dadaku, menusuk jauh kedalam hingga mengenai jantungku, sakit kurasakan, betapa dia membenciku,..
sekilah aku mengaburkan pandanganku, kucoba untuk berpaling dari mata kebenciannya. beralih ke bibir manisnya, yah, bibir itu masih tersenyum. memberikan hal terindah yang dapat ku temukan, menenangkan jiwa sakitku, betapa dia bisa berbuat sedemikian, membenci dengan matanya, namun memberikan cinta dengan senyumnya,... ah,.. aku tak mampu berfikir lagi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar